Pembangunan
Kesehatan yang dilaksanakan secara berkesinambungan telah berhasil meningkatkan
status kesehatan masyarakat. Kinerja sistem kesehatan telah menunjukan
peningkatan, antara lain ditunjukkan dengan peningkatan status kesehatan, yaitu
penurunan angka kematian bayi (AKB) dari 46 per 1.000 kelahiran hidup pada
tahun 1997 menjadi 34 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2007. Demikian pula
telah terjadi penurunan prevalensi kekurangan gizi balita dari 29,5% pada akhir
tahun 1997 menjadi sebesar 18,4% pada tahun 2007 (Riskesdas 2007), dan 17,9 %(
Riskesdas 2010)
Isu
Stategis Pembangunan Kesehatan
1. Peningkatan
akses pelayanan kesehatan dan gizi yang berkualitas bagi ibu dan anak
2. Peningkatan
pengendalalian penyakit menular dan
tidak menular serta penyehatan lingkungan
3. Peningkatan
profinasionalisme dan pendayagunaan tenaga kesehatan yang merata,
4. Peningkatan
jaminan pembiayaan kesehatan,
5. Peningkatan
ketersediaan , pemerataan, keterjangkauan, jaminan keamanan, khasiat/manfaat
dan mutu obat, alat kesehatan, dan makanan, serta daya saing produk dalam
negeri, dan
6. Peningkatan Akses Pelayanan KB
Berkualitas yang Merata.
Sebagai Sarjana Sains
Terapan dibidang Keperawatan Gigi hal yang bisa dilakukan agar Kesehatan gigi
dapat mendukung percepatan pembangunan kesehatan sesuai dengan isu diatas salah
satunya adalah dengan peningkatan profesionalisme dan pendayagunaan tenaga
kesehatan yang merata. Untuk meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan,
Poltekkes Kemenkes Semarang telah mengadakan program pada Hari Kesehatan
Nasional.
Perawat
gigi diharuskan memiliki kompetensi yang mumpuni dan bekerja sesuai dengan kode
etik dan undang – undang kesehatan. Jumlah dokter di Indonesia saat ini
sebenarnya sudah mencukupi. Perbandingannya 1:2500, artinya satu orang dokter
mampu melayani minimal 2.500 pasien. Akan tetapi, permasalahannya adalah jumlah
dokter di Indonesia belum merata. Jumlah dokter di kota besar dan di daerah
tidak seimbang. Begitu juga dengan perawat gigi, belum semua puskesmas
mempunyai perawat gigi atau hanya mempunyai 1 perawat gigi yang mana kebutuhan
masyarakat akan kesehatan gigi semakin banyak.
Sesuai dengan permasalahan
tersebut Sebagai Sarjana Sains Terapan Keperawatan Gigi, UKGS Inovatis adalah
salah satu cara untuk membantu pembangunan kesehatan. UKGS Inovatif
adalah suatu komponen Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yangmerupakan suatu
paket pelayanan asuhan sistematik dan ditujukan bagi semuamurid sekolah dasar
dalam bentuk paket promotif, promotif-preventif dan paket optimal. Upaya
promotif dan promotif-preventif paling efektif dilakukan pada anak sekolah
dasar karena upaya peningkatan kesehatan harus sedini mungkin dandilakukan
secara terus menerus agar menjadi kebiasaan.
UKGS Inovatif diperlukan karena
penyakit gigi dan mulut sangat mempengaruhi derajat kesehatan, proses tumbuh
kembang, bahkan masa depan anak. Anak-anak menjadi rawan kekurangan gizi karena
rasa sakit pada gigi dan mulut menurunkan selera makan mereka. Kemampuan
belajar anak pun akan menurun sehingga akan berpengaruh pada prestasi
belajar. Tingginya angka karies gigi dan rendahnya status kebersihan mulut
merupakan permasalahan kesehatan gigi dan mulut yang sering dijumpai pada
kelompok usia anak dasar. Untuk pemerataan tenaga kesehatan UKGS Inovatif juga
sangat diperlukan dan diharapkan ada pada setiap sekolah di Indonesia.
Program UKGS Inovatif
- Pemeriksaan & deteksi dini kejadian karies
- Penyuluhan tentang kesehatan gigi
- Deteksi faktor risiko karies gigi menggunakan aplikasi Donut Irene
- Gosok gigi massal/bersama-sama
- Deteksi plak setelah menggosok gigi
- Pembersihan karang gigi yang memerlukan
- Penambalan dengan fissure sealant/ART
- Surface protection
- Terapi Remineralisasi
- Proteksi eksternal dengan aplikasi mineral/fluoride
- Pencabutan gigi susu yang sudah goyang
- Produk-produk lain yang ditambahkan adalah hadiah bagi yang bebas karies.
Bagi
sekolah:
- Terjaminnya ketersediaan pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi murid-muridnya.
- Berkurangnya absensi murid karena :
- Murid menjadi lebih sehat
- Waktu tempuh ke tempat pelayanan menjadi berkurang
- Waktu tuggu di tempat pelayanan berkurang atau tidak ada
- Pengetahuan dan kesadaran murid dan guru akan kesehatan bertambah
- Daya tarik sekolah bagi calon murid atau orang tua murid karena adanya tambahan fasilitas kesehatan gigi yang terjamin.
Bagi dokter gigi dan perawat gigi:
- Peluang untuk mendapat pekerjaan dengan penghasilan minimum yang terjamin
- Peluang meningkatkan ketrampilan klinik dan menejerial karena jumlah kasus yang di tangani cukup banyak.
- Tidak terturup kesempatan untuk pengembangan karier (pengembangan usaha atau cakupan pelayanan dapat ditambah).